1. Niat Ihram
Niat Ihram adalah niat untuk mulai melakukan umroh atau haji. Jika tidak diniatkan maka umroh atau hajinya maka tidak sah.
Dari Saidina Umar bin Khattab, beliau berkata: Saya dengar Rasulullah SAW berkata: bahwasanya seluruh niat dengan niat, dan yang didapatkan manusia ialah apa yang diniatkannya” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari Juz 1 hal. 6).
Hendaknya ia mengucapkan:
لبيك عمرة = Labbaik Umrotan (Ku sambut panggilan-Mu untuk melakukan Umrah)
atau:
اللهم لبيك عمرة = Allahumma Labbaik Umrotan (Ya Allah, ku sambut panggilan-Mu untuk melakukan Umrah)
Niat umroh (biasa disebut juga ambil miqot) diambil saat di Birr Ali, yakni suatu tempat antara Makkah dan Madinah, yakni di pinggir jalan raya Makkah - Madinah di daerah Dzulhulaifah berjarak sekitar 9 kilometer dari Masjid Nabawi.
Masjid Birr Ali, tempat mengambil miiqot (niat umroh dan haji) di Dzulhulaifah. |
Pemandangan di sekitar Masjid Birr Ali. |
Setelah diniatkan ihram (mengambil miqot di Birr Ali), maka mulai berlaku larangan-larangan ihram/umroh.
2. Thawaf Ka'bah
Yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali, dimana tiga putaran pertama dengan lari – lari kecil (jika mungkin), dan selanjutnya berjalan biasa. Tawaf dimulai dan berakhir di Hajar Aswad dengan menjadikan Baitullah disebelah kiri.
Thawaf di Masjidil Haram. Mengelilingi Ka'bah sebanyak 7x.
|
Adapun tata cara dari thawaf itu sendiri:
1. Memulai thawaf dengan berjalan dekat Hajar Aswad, sambil mencium, menyapu atau memberi isyarat bagaimana dapatnya.
Lalu mengucapkan:
Lalu mengucapkan:
بِسْمِ اللهِ اللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَانًا بِكَ وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ووفاء بعهدك وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: "Dengan nama Allah, Allah yang Maha Besar, Ya Allah, demi keimanan kepda-Mu, dan membenarkan Kitab suci-Mu, memenuhi janji dengan-Mu serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad."
Hajar Aswad, Ka'bah, Masjidil Haram. |
Hajar Aswad adalah batuan dari surga. Tidak ada lagi batuan apapun yang berasal dari surga selain Hajar Aswad. |
2. Disunnatkan berjalan cepat pada tiga putaran pertama
Langkah hendaklah diperpendek dan dipercepat, dan sedapat mungkin
mendekati Ka'bah. Kemudian empat kali putaran berikutnya hendaklah ia
berjalan seperti biasa.
Bagi yang tidak dapat berjalan cepat atau mendekati ka'bah, bolehlah thawwaf sedapatnya, dan disunatkan menyapu rukun Yamani dan mencium Hajar Aswad atau mengusapnya pada setiap kali dari 7 putaran itu.
Bagi yang tidak dapat berjalan cepat atau mendekati ka'bah, bolehlah thawwaf sedapatnya, dan disunatkan menyapu rukun Yamani dan mencium Hajar Aswad atau mengusapnya pada setiap kali dari 7 putaran itu.
Thawaf di Masjidil Haram. Disunnahkan berjalan cepat pada 3 putaran pertama. |
3. Memperbanyak do'a dan dzikir
a. Saat menghadap Hajar Aswad membaca:
بِسْمِ اللهِ اللهُ أَكْبَر اللَّهُمَّ إِيمَانًا بِكَ وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ ووفاء بعهدك وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Artinya: "Dengan nama Allah, Allah yang maha besar, Ya Allah, demi keimanan kepda-Mu, dan membenarkan kitab suci-Mu, memenuhi janji dengan-Mu serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad saw."
b. Jika telah mulai thawwaf, diucapkan:
سُبْحَان اللهِ وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لآ اِلهَ اِلّا اللّهُ، وَ اللّهُ اَكْبَرُ وَلا حَوْلَ وَلاَ قُوَّة ِ الَّا بِاللّهِ
Artinya: "Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Mahabesar dan tiada daya maupun tegaga kecuali dengan Allah."
c. Ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, disunnahkan membaca:
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: ”Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka"
d. Jika telah selesai 7 putaran, shalatlah dua rakat'at dekat maqam Ibrahim (di salah satu sisi Ka'bah), sambil membaca:
وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
Artinya: ”Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat"
Kedua Rukun Umroh yaitu Niat Ihram dan Thawaf ini bisa dilatih di rumah sebelum keberangkatan umroh dan disempurnakan saat manasik umroh di tempat yang ditunjuk Dena Tour.
Aku memenuhi panggilan-Mu Ya Allah."
Rukun-rukun umroh berikutnya berlanjut di artikel "Rukun Umroh (Bag. 2: Sa'i, Tahallul, dan Tertib)".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar